watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

TOUR KEKEBUN APEL

Selamat bertemu kembali kepada Saya, semoga
anda para penggemar situs ini tidak bosan
berjumpa lagi dengan Saya. Kali ini Saya ingin
menceritakan pengalaman yang tak akan pernah
terlupakan disaat masih SMA dulu pada tahun
ajaran 1991. Kisah ini benar-benar Saya alami
bersama teman-teman satu genk yang saling
berpasangan. Kami mempunyai anggota sekitar
tujuh pasang alias empat belas orang yang
berlainan jenis. Kami dalam kelompok sudah tidak
ada lagi rahasia-rahasiaan dan sudah saling bantu
baik dalam suka maupun duka.
Pada saat liburan Sekolah, Genk Kami
mengadakan piknik ked aerah Puncak tepatnya
dekat perkebunan teh Gunung Mas. Disana salah
seorang anggota ada yang mempunyai Villa tepat
ditepi jalan raya yang tidak pernah ada sepinya,
sehingga suara deru mesin mobil yang lalu lalang
sangat mengganggu kami tidur. Villa tersebut
mempunyai delapan kamar tidur dan Kami
mengisi kamar tersebut dengan pasangan
masing-masing. Saya mendapat kamar tidur
didepan yang sangat dekat dengan jalan raya
yang bising, sehingga Saya dan pacar Saya sebut
saja Henny tidak dapat tidur, padahal jam telah
menunjukkan pukul 01.15 wib.
Saya dan Henny hanya bisa mengobrol saja
diatas tempat tidur, karena belum bisa
memejamkan mata. Sambil bercerita Saya
sesekali meminum minuman beralkohol yang
Saya bawa dari Jakarta, maklum udara Puncak
saat itu dingin sekali karena sorenya baru diterpa
oleh hujan deras. Henny mendekatkan tubuhnya
ke tubuh Saya yang tidur hanya mengenakan
celana basket yang pendek dan tidak memakai
baju, karena sudah terbiasa tidur seperti itu.
Suasana di Villa terasa hening, sebab para
penghuninya sudah memasuki kamarnya
masing-masing. Saya mendekap Henny yang
badannya terasa dingin agar hangat, Henny
berusaha untuk memejamkan matanya tetapi
tidak bisa karena bising oleh suara deru mesin
mobil yang lalu lalang. Saya melihat hal itu
merasa kasihan dengannya, maka Saya berusaha
membuat badannya hangat agar Henny dapat
tidur.
"Tidurlah sayang.." kataku pelan.
"Nggak bisa.. Berisik sich.." jawabnya.
"Sudah usahakan merem dech.." kataku lagi.

"Iyaa.. Ini juga lagi diusahakan.." jawabnya lagi.
Saya membantu menina bobokan Henny dengan
mengusa-usap rambutnya agar Henny bisa tidur
sambil memeluknya agar tubuhnya terasa
hangat. Kami berpelukkan saling berhadapan
sehingga tanpa sadar kemaluan Saya menyetuh
kemaluannya yang masih menggunakan pakaian
dan membuat batang kemaluan Saya mengeras
perlahan-lahan. Hennypun merasakan adanya
sesuatu yang menonjok-nonjok kemaluannya
dari depan.
"Yang.. Kamu.. Ngapain..?" tanyanya.

"Nggak ngapa-ngapain.." jawabku.
"Adik Kamu nakal tuch.." katanya.

"Mana Kamu tahu kalau adik Saya nakal.." kataku
belum ngerti makasudnya.
"Henny tahu dong.." jawabnya lagi.
"Dari mana..?" tanyaku penasaran.
"Tuchh.. Mulai nusuk-nusuk Henny.." jawabnya
sambil senyum.
"Ooh.. Adik yang itu.." kataku tersipu malu.
"Hee.. Telmi yaa.." ledeknya.
Saking malunya Saya langsung mengulum
bibirnya dengan penuh nafsu dan Hennypun
membalasnya dengan semangat. Saya
mengusap-usap punggungnya perlahan-lahan
agar Henny merasakan kelembutan belaian dari
Saya. Henny terus melumat bibir Saya sambil
memeluk tubuh Saya dengan eratnya sehingga
membuat sesak nafas. Melihat hal tersebut Saya
berusaha meneruskan belaian kebagian bawah
lagi yaitu sekitar pantatnya yang ranum dan
menantang bila sedang jalan.
Henny melepaskan pagutannya dan langsung
menciumi leher yang dilanjutkan kedada Saya
sambil menggigit kecil pada puting dada Saya.
Saya semakin bertambah nafsu dan tangan Saya
mulai meraba sekitar selangkangannya yang
masih mengenakan CD. Henny menarik
pantatnya ke belakang agar Saya tidak
menyentuh vaginanya. Saya berusaha meraihnya
lagi, tetapi Henny malah bangun dan berkata,
"Yang.. Jangan lakukan itu.. Kita masih sekolah
dan belum siap..".
Mendengar itu Saya menghentikan dan
merebahkan tubuh sambil menatap langit-langit
sambil berfikir macam-macam. Melihat Saya
termenung Henny mendekatkan wajahnya ke
telinga Saya sambil berbisik pelan.
"Yang.. Jangan marah yaa.." pintanya.

Saya masih pura-pura tidak mendengarkan
bisikkanya.
"Yang.. Kok diem aja.." rengeknya sambil
mengguncang-guncang tubuh Saya.
Saya masih diam tanpa menghiraukannya.
"Yaang.." rengeknya lagi.
Henny melihat hal itu langsung memberanikan
diri utnuk mencium bibirku sebagai permintaan
maafnya kepada Saya. Saya masih tetap pura-
pura diam dan tidak membalas kuluman bibir
Henny.
"Yang.. Kamu bener marah nich..?" rengeknya
setelah melihat Saya tanpa reaksi.
Saya masih tetap membisu sambil meneguk sisa
minuman dari botolnya. Henny merebahkan
dirinya disebelahku sambil menatap kelangit-
langit. Sayapun mengitkuti dengan menatap
keatas juga. Lima belas menit lamanya ruangan
yang Kami tempati terasa hening.
"Yang.. Kamu marah yaa.." rengeknya sambil
mendekatkan wajahnya ke wajahku.
Melihat hal itu Saya nggak tega melihatnya, maka
Saya sambut bibirnya dengan lumatan dan
pelukkan. Henny kaget mendapat serangan
mendadak seperti itu langsung tubuhnya
menindih tubuh Saya sambil membalas memeluk
dan mengulum bibir Saya dengan penuh nafsu
karena girang. Saya terus mengusap-usap
bokongnya sambil menggesekkan kemaluan
yang sedang ditekan oleh vaginanya Henny.
Henny tidak melepaskan pagutannya dari bibir
Saya, Saya langsung menaikkan dasternya dan
memasukkan tangan Saya ke cdnya dari belakang
sambil menyentuh lubang anusnya yang
dilanjutkan ke vaginanya. Henny menggeser naik
tubuhnya ketika salah satu jariku mencoba
meraba lubang vaginanya, sehingga kemaluan
Saya terasa digesek-gesek.
"Yang.. Jangan lakukan itu ya.. aa.." rengeknya.

ceritaindo.sextgem.Com "Saya nggak tahan nich yang.." pintaku seolah
merengek kepadanya.
"Jangan dulu yaa.." mohonnya lagi.
Mendengar itu Saya banting ke kiri agar Henny
rebah dan langsung Saya tindih karena Saya
berada diatas tubuhnya sambil menciumi
lehernya dan turun kebagian dadanya yang
dasternya sudah Saya singkap keatas. Saya mulai
melepaskan BH nya yang masih melekat dan
menjilati putingnya sehingga membuat Henny
menggelinjang ke kanan dan kiri. Ciuman Saya
teruskan pada perutnya dan terus turun kebawah
untuk menciumi vaginanya yang masih
mengenakan CD, kemudian secara perlahan Saya
merosotkan CD-nya yang langsung Saya jilati
klitorisnya yang menyembul sehingga membuat
Henny kegelian dan membuka kedua pahanya
mengangkang lebar yang membuat Saya lebih
leluasa menjilati hingga masuk kebagian dalam
lubang vaginanya. Lubang vagina Henny sudah
mulai agak basah karena cairan kenikmatan sudah
keluar sedikit demi sedikit mengalir. Saya semakin
bernafsu menjilati sambil menyeruput bagaikan
sedang menikmati minum kopi hangat yang baru
diseduh.
"Yaang.. Oouuch.." desahnya panjang sambil
menaik rambut Saya.
Rupanya Henny telah mencapai orgasmenya.
Saya menghentikan permainan ini dan Saya
hampiri wajahnya sambil berbisik ditelinganya.

"Enak yaa.." ledekku sambil tersenyum.
"Aacchh.." rengeknya sambil mencubit lenganku
manja.
"Tadi pura-pura nggak mau.." ledekku lagi.
Henny tersenyum dan langsung mengulum
bibirku dengan manja, Saya memintanya agar
gantian Henny melakukan hal serupa seperti yang
Saya lakukan terhadapnya. Tanpa dikomando
Hennypun langsung menjilati leherku terus turun
kedada dan perutku.
Ketika jilatan sudah sampai diperutku, tangan
Henny merosotkan celana basketku dan
menyembullah kemaluanku yang sudah tegang
sejak tadi, maklum kalau tidur nggak pernah pakai
CD. Henny langsung menyambut kemaluanku
dengan lumatan bibirnya sambil mengulum
turun naik. Saya melepaskan daster Henny yang
masih melekat ditubuhnya sehingga bugil.
Saya miminta agar Henny menaikki tubuh Saya
sambil mengangkangkan pahanya, Henny
menggelengkan kepalanya karena belum bisa.
Akhirnya Saya suruh Henny merebahkan
tubuhnya ditempat tidur sambil pantatnya
diganjal oleh bantal. Hennypun melaksanakannya
dengan perasaan berdebar-debar karena baru
pertama kali melakukan hal ini.
Saya mengarahkan kepala kemaluan Saya kebibir
vagina Henny, Saya tempelkan kepalanya sambil
menggesekkan perlahan terus agak ditekan sedikit
demi sedikit agar Henny tidak merasa sakit saat
kemaluanku memasuki lubang vaginanya.
"Yang.. Pelaan.." rengeknya ketika kepala
kemaluanku masuk.

"Ini sudah pelan sayang.." kataku berbisik sambil
terus menekan.
"Oouuchh.. Yaanngg.." desahnya.
Saya mulai memompa kemaluan Saya keluar
masuk perlahan agar Henny tidak merasa sakit.
Beberapa menit kemudian Henny
menggoyangkan pinggulnya kekanan dan kekiri
dengan cepat, karena sudah merasakan nikmat
yang sebentar lagi mencapai orgasmenya.
"Yaang.. Nggaak.. Kuuaat.. Hmm " desahnya
sambil mengulum bibir Saya dan Saya
merasakan pada batang kemaluan ada cairan
hangat. Saya semakin bernafsu dan menggoyang
lebih cepat lagi agar menyusul surga kenikmatan
yang baru pertama kali dirasakan.
Sepuluh menit kemudian Saya sudah mulai terasa
ada gumpalan cairan yang akan keluar dari kepala
kemaluan Saya, maka Saya semakin gila
memompa dan rupanya Henny juga sudah
bangkit lagi untuk yang kedua kalinya mencapai
orgasmenya.
"Yaangg.. Saayyaa.." desah Saya terputus ketika
semburan pertama menyemprotkan sperma
secara kencang.
"Yang.. Henny.. Jugaa.. Hheemm.." desahnya
sambil meraih bibir Saya untuk dikulumnya dan
memeluk tubuh Saya dengan eratnya.
Sprei biru muda yang terpasang ditempat tidur
basah oleh peluh Kami dan ada noda cairan
kenikmatan yang berwarna merah muda
mengalir dari lubang vagina Henny. Rupanya
Henny benar-benar masih perawan ting-ting.
Saya melepaskan kemaluan Saya dari lubang
vagina Henny ketika sudah mulai menciut dan
langsung merebahkan diri disisinya.
Henny memelukku dan menciumi bibirku sambil
mengucapkan terima kasih atas permainannya.

"Terima kasih yaa yang.." ucapnya ditelingaku.

"Sama-sama.." jawabku sambil senyum
kemenangan.

"Kamu Sayangkan sama Henny..?" tanyanya.
"Iyaa dong.." jawabku.
"Kalau Henny Hamil, Kamu maukan tanggung
jawab..?" tanyanya lagi.
"Tentu dong.. Kan cuma Saya yang
malakukannya.." jawabku untuk menghiburnya.
Beberapa menit kemudian Kami melakukannya
lagi hingga beberapa kali sampai subuh. Akhirnya
Kami tertidur dengan tubuh telanjang bulat
sampai siang.
Jam menunjukkan pukul 10.20 wib. Teman-
teman sudah pada bangun dan berkumpul
diruang tengah sambil sarapan pagi menunggu
yang lainnya untuk jalan-jalan melihat kebun apel
disebelah atas villa yang Kami tempati. Pemilik
Villa sebut saja namanya Riani membangunkan
Kami sambil mengetuk pintu dan Kami masih
terlelap tidur karena kelelahan. Rupanya Riani
nggak sabar, maka diambilnya kunci duplikat
kamar Kami dan membukanya. Betapa kagetnya
Riani melihat Kami yang masih tidur dalam
keadaan bugil dan sprei berantakan. Riani
menutup kembali pintu kamar kami dan
menguncinya. Riani pergi ke kamarnya dan
menceritakan hal yang dilihatnya pada pacarnya
sebut saja bernama Ronny.
"Ron.. Gawat nich.." katanya pada Riani.
"Gawat kenapa..?" tanya Ronny penasaran.
"Tuch.. Temen deket lho.." katanya.

"Kenapa emangnya..?" tanya Ronny.
"Dia pada melakukan itu.." kata Riani.
"Melakukan apa sich..?" tanya Ronny agak
penasaran.
"Dia pada bugil, habis begiutan kali.." kata Riani
lagi.
"Biarin aja.. Emangnya Lo mau..?" tantang Ronny.
"Ngapain lagi.." elaknya.
"Ya.. Udah.. Mendingan Kita siap-siap.." kata
Ronny lagi.
Dua puluh menit kemudian Saya dan Henny
bangun dan langsung menuju kamar mandi,
Kami mandi berdua sambil saling menyabuni
tubuh sehingga membuat kemaluanku tegak lagi.
Henny Saya suruh menungging dan Saya
masukkan kemaluannya dari belakang dengan
gaya Doggy style. Setelah selesai Kami berkemas-
kemas untuk berangkat jalan-jalan dengan
teman-teman ke kebun apel.
Begitu keluar kamar Kami lihat semuanya sedang
sarapan dan Kami langsung menuju ke meja
untuk menyantap hidangan nasi goreng yang
telah tersedia. Kami bergabung diruang tengah
untuk sarapan, tiba-tiba Riani menghampiri
Henny dan mengajaknya kebelakang untuk
berbicara berdua.

"Hen.. Loe gila yaa..?" tanya Riani pada Henny.
"Gila kenapa..?" tanya Henny nggak ngerti.
"Loe semalem ngewe kan..?!" katanya.
"Nggak.. Loe kali yang ngewe.." balas Henny
sengit.
"Ngaku aja.. Tadi Gue lihat Loe tidur bugil
berdua.." cecarnya.
"Loe ngiri.. Yaa.." kata Henny.
"Kalau ngiri.. Loe ngewe aja sama Ronny.."
serang Henny.
"Bukan gitu.. Gue nggak enak sama yang lain.."
bela Riani.
"Biarin aja.. Emang Gue pikirin.." kataku sambil
meninggalkan Riani kembali ke ruang tengah.
Pada malam kedua Kami berkumpul diruang
tengah untuk merencanakan hari esok untuk
tujuan piknik selanjutnya. Ketika jam
menunjukkan pukul 23.00 wib, Kami pergi ke
kamar masing-masing untuk tidur.
Seperti biasa Kami tidak dapat tidur, maka Saya
dan Henny bergumul seperti kemarin. Henny
menyampaikan berita kalau tadi pagi si Riany
masuk kekamar dan melihat Kita masih tidur
dalam keadaan bugil. Maka timbul niat iseng gue
dan gue keluar kamar menemui Ronny dan
berbisik ketelinganya.

"Ron.. Cewe Loe kayaknya pengen ngewe dech
ama Loe.." bisik Saya.
"Gila kali yee.." sungut Ronny.
"Tadi pagi Die masuk ke kamar Saya.." kataku
lagi.
"Yang bener Loe..?!" tanya Ronny yang pura-pura
nggal tahu.
"Ach.. Loe udeh tau pake pura-pura lagi.." kata
Saya.
"Lagian Loe gila sich.. Ngewe nggak langsung
pake baju lagi.." ejek Ronny.
"Abis keenakkan sich.." ledek Saya lagi.
Ronny langsung pergi masuk kamarnya dan
Sayapun balik kekamar.
Rupanya Henny sudah nggak sabar lagi, ketika
saya naik ketempat tidur dan masuk kedalam
selimut, ternyata Henny sudah bugil. Melihat hal
tersebut Saya langsung buka semua pakaian
sampai bugil dan langsung menubruk untuk
bergumul sambil berpagutan. Saya menjilati dari
leher turun ke susunya dan terus kebawah
sampai ke vaginanya yang sudah mulai agak
basah, Henny mengelinjang hebat ketika lidah
Saya menyentuh clitorisnya sambil
mempermainkannya. Sepuluh menit kemudian
Henny meminta Saya agar naik dan langsung
menancapkan kemaluan Saya pada lubang
Vaginanya.

"Yangg.. Henny nggak tahann.." rengeknya.
Sayapun mengarahkan kemaluan Saya yang
sudah tegang sejak tadi ke vagina Henny yang
sudah siap untuk dimasukinya. Henny langsung
menggoyangkan pinggulnya kekanan kekiri ketika
kemaluan Saya sudah menancap seluruhnya
didalam vaginanya. Saya merangsang Henny
dengan cara menghisap kedua susunya secara
bergantian dan sesekali mengulum bibirnya. Lima
belas menit kemudian Henny sudah mendekati
puncaknya dan meminta Saya agar cepat-cepat
menuju puncaknya juga. Sayapun memompa
dengan cepat agar Kami selesai secara
berbarengan.

"Yangg.. Nggaakk.. Kk.." desahnya.
"Ayoo.. Kita.. Bareng.." kataku sambil memompa
dengan lebih cepat lagi.
"Yyaang.. Hhgghh.." desahnya sambil
memelukku dengan erat.
Sayapun merasakan hal yang sama dan Kamipun
mencapai orgasmenya secara berbarengan.
Henny mendorong tubuh Saya kesamping dan
meraih kemaluan Saya yang masih agak tegang
setelah memuncratkan spermanya dan langsung
dikulum serta dihisapnya sampai bersih.
"Yang.. Malam ini sudah dulu yaa.." pintanya.

"Kenapa emangnya..?" tanyaku.
"Capek sich..!" serunya lagi.
"Oke.. Dech yayang.." kataku sambil
memeluknya. Dan Kamipun tertidur sampai pagi.
Riany rupanya masih penasaran dan membuka
pintu kamar Saya perlahan-lahan dan dilihatnya
Saya masih dalam keadaan bugil. Ronny
membangunkan Saya dan betapa kagetnya ketika
Saya lihat Ronny dan Riany sudah ada didalam
kamar.
"Enak yaa.." kata Riany.
"Gila kali Loe yee.." sungutku pada Mereka.
"Tuch.. Barang Loe masih ngaceng.." kata Riany.
"Sini Loe.. Saya pake.." ledekku.
"Gila Loe.. Gue udeh dikasih semalem " ledeknya
lagi.
"Ya udeh sono keluar.." pintaku.
"Bangun.. Kita pada mau ke puncak beli oleh-
oleh.." katanya.

"Ntar dulu Saya mau tuntasin dulu nich.." ledekku
sambil menindih si Henny yang masih tidur lelap.
"Ee.. Gilaa.." kata Riany sambil menarik tangan
Ronny keluar.
Saya cuek aja memasukkan kemaluan Saya ke
lubang vagina Henny dan memompanya sampai
selesai. Setelah selesai Kamipun pergi mandi dan
siap-siap untuk pergi ke puncak setelah sarapan
pagi.
Nach para penggemar yang budiman, sampai
disini dulu yach cerita ini. Semoga Anda puas dan
jangan bosan untuk membuka situs ini.


Adult | GO HOME | Exit
1/3849
U-ON

inc Powered by Xtgem.com